Selamat Datang di
PT. SUMUNDO MINERAL

Anggota Gratis
PT. SUMUNDO MINERAL
Indonesia
  • Katalog Produk

    e-Book Pengolahan Limbah Elektronik

    e-Book Pengolahan Limbah Elektronik

    Harga:
    Rp 150.000,-
    Jumlah Pesanan:
    Negara Asal:
    Indonesia
    Cara Pembayaran:
    Transfer Bank (T/T)
    Kemas & Pengiriman:
    eBook

    Keterangan :

    Sebagian besar komponen dalam peralatan elektronik terbuat dari logam, yang sebagian besar diantaranya berupa logam berharga dan logam mulia. Umumnya logam-logam yang mendominasi secara berat di berbagai perangkat elektronika adalah tembaga, timah putih, aluminium, dan besi. Pada perangkat elektronika modern, penggunaan logam-logam mulia makin tak terhindarkan disebabkan makin kuatnya tuntutan akan kecepatan aliran data, peningkatan efisiensi penggunaan daya listrik, serta pengecilan ukuran fisik suatu perangkat.

    Logam-logam mulia memiliki konduktivitas yang lebih baik dibanding konduktor konvensional seperti tembaga dan aluminium, sehingga penggunaannya makin meluas seiring makin perlunya kecepatan komunikasi data berkecepatan tinggi dalam berbagai perangkat elektronika. Emas, perak, dan palladium banyak digunakan pada perangkat komputer dan alat telekomunikasi digital, dan kini pemakaiannya makin meluas ke perangkat-perangkat elektronik lainnya seperti ; peralatan audiovisual ( TV dan radio) , instrumen-instrumen pengatur pada peralatan atomobile, pendingin ruangan, peralatan-peralatan militer, dan berbagai peralatan lainnya.

    Makin pesatnya kemajuan teknologi mengakibatkan tingkat masa pakai peralatan elektronik pun makin singkat, sehingga limbah yang dihasilkan terus meningkat dari waktu ke waktu. Masa pakai peralatan komputer paling lama berdurasi 5 tahun, dengan jumlah rata-rata konsumsi nasional pertahun di atas 12 juta unit. Berdasar data ini, maka asumsi limbah elektronika dari komputer saja mencapai 12 juta unit per tahun, suatu angka yang sangat besar.

    Penelitian yang dilakukan Sumundo terhadap limbah pesawat telekomunikasi mobile ( HP) , diperoleh angka kandungan emas antara 200-300 gram/ ton, perak 6-9 kg/ ton, tembaga 30-40% per ton. Pada komputer meja ( PC) , kandungan emas dan palladium terbanyak pada bagian prosesor utama. Emas bervariasi antara 40 mg ( Pentium III) hingga 500 mg ( Pentium PRO) , sebaliknya logam palladium terbanyak terdapat pada prosesor Pentium III. Perak sebagian besar terdapat di bagian lainnya, seperti mainboard ( 6-12 gram) . Kandungan logam tembaga mencapai 25% , timah putih antara 5-10% pada setiap bagian.

    Pada pesawat komputer yang lebih kuno ( misalnya PC yang menggunakan prosesor INTEL 386 atau 486 DX) tingkat penggunaan logam mulia lebih tinggi, disebabkan teknologi pelapisan belum secanggih sekarang, serta harga logam mulia yang masih lumayan murah pada saat diluncurkannya produk tersebut. Limbah elektronika digital yang lebih usang menggunakan lebih banyak logam dan logam-logam mulia dibanding limbah yang relatif lebih baru.

    Pesawat komputer berjenis notebook ( laptop) memiliki kandungan logam emas yang tinggi dan hampir tersebar merata pada seluruh pirantinya. Penggunaan logam mulia yang lebih banyak pada pesawat notebook disebabkan tuntutan akan kerampingan ukuran namun kecepatan dan kapasitas data yang nyaris sama dengan komputer PC.

    Pada peralatan elektronik rumah tangga lainnya, kandungan logam berharga mayoritas masih didominasi oleh tembaga ( 35-40% ) , diikuti oleh timah putih ( 8-15% ) , aluminium ( 4-6% ) , serta sedikit logam mulia perak dan emas yang terdapat di bagian IC.

    Semakin langka dan mahalnya harga-harga logam ( terutama harga logam mulia yang terus naik) serta tingginya potensi limbah elektronik dalam negeri, mengakibatkan bisnis pengolahan ( daur ulang) limbah menjadi bisnis yang sangat besar dan menarik saat ini. Di berbagai negara limbah-limbah logam telah lama di daur ulang untuk memenuhi pasokan kebutuhan industri mereka, namun di Indonesia bisnis ini masih belum dilirik sepenuhnya.

    Kesulitan utama dalam pengolahan limbah elektronik terletak pada minimnya informasi tentang cara-cara pengolahan yang benar, sehingga sebagian besar darinya kemudian hanya menjadi sampah ( peralatan elektronik rumah tangga) , sebagian lagi yang memiliki nilai ekonomis kemudian diekspor dalam bentuk rangkaian terurai. Padahal nilai tambah dari limbah sangatlah tinggi disebabkan adanya rentang waktu yang panjang antara masa pakai awal ( produk baru) dan masa buang. Dalam rentang waktu ini terjadi kenaikan yang tajam pada harga-harga logam, terutama jenis logam-logam mulia.

    Makin usang suatu limbah elektronik maka makin banyaklah penggunaan logam-logam berharga terhadap pembuatan awal peralatan tersebut. Suatu contoh, penggunaan logam emas pada prosesor INTEL 486 DX lebih besar daripada jumlah emas yang terkandung pada prosesor setelahnya ( Pentium I dan seterusnya) . Ini terjadi karena saat alat dibuat harga logam mulia emas belumlah semahal saat ini, sementara harga penjualan produk hampir tak mengalami perubahan yang signifikan hingga saat ini. Penggunaan kandungan logam yang lebih rendah pada perangkat limbah elektronik yang lebih baharu dibandingkan kandungan pada produk yang usang juga disebabkan makin berkembangnya teknologi pelapisan dari waktu ke waktu.

    Berdasarkan fakta ini, maka bisnis pengolahan limbah adalah bisnis terukur yang sangat menguntungkan dari waktu ke waktu. Dari suatu eksperimen yang dilakukan Sumundo terhadap produk komputer PC keluaran akhir tahun 90-an, dihasilkan nilai rupiah yang mencapai angka Rp 1.200.000, - ( harga pada saat tulisan ini dimuat) , suatu angka yang fantastis jika dihubungkan dengan angka pembuangan limbah PC yang mencapai 12 juta unit pertahun. Kenaikan harga logam-logam mulia yang terus saja berlangsung secara tajam makin memastikan bahwa bisnis daur ulang limbah elektronik merupakan suatu pilihan yang sangat tepat.

    Buku elektronik " Pengolahan Limbah Elektronik " disusun dalam 8 BAB.

    Bab I berjudul Pendahuluan, mengulas secara umum aspek-aspek ekonomi bisnis pengolahan limbah elektronik, dan berbagai bahan limbah yang mengandung logam mulia ( termasuk diantaranya limbah master film percetakan, rontgen, fixer, dan beberapa jenis limbah lainnya) .

    Bab II menjelaskan hal-hal dasar tentang kimia dasar dan sifat-sifat kimia logam. Bab ini diberi judul " Kimia Dasar dan Sifat-Sifat Kimia Fisika Logam" . Bagian ini membahas dasar-dasar ilmu kimia, khususnya kimia analisa kualitatif dan kuantitatif. Selanjutnya dibahas berbagai reaksi spesifik dari masing-masing logam, baik secara kimia maupun secara metallurgy. Seluruh pemaparan disajikan secara gamblang dengan bahasa yang sangat mudah dimengerti, sehingga dapat dimengerti oleh kalangan umum sekalipun.

    Bab III menitikberatkan pada pengujian kandungan logam-logam di dalam suatu rangkaian elektronik. Bab ini berjudul " Pengujian Kuantitatif Kandungan Logam-Logam" . Pengujian kandungan sangat perlu dilakukan agar biaya produksi dapat diprediksi dengan tepat, sehingga potensi laba sudah diketahui sebelum proses pengolahan dilakukan. Suatu contoh, dari hasil pengujian yang dilakukan Sumundo terhadap limbah rontgen, diperoleh kandungan logam perak sebanyak 0, 8% - 1% dari total berat bahan bakunya. Contoh lainnya, pengujian terhadap 1 unit CPU lengkap diperoleh kandungan logam emas sebanyak 260 mg, palladium 800 mg, perak 14 gram, tembaga 637 gram, timah 90 gram, dan aluminium 210 gram.

    Bab IV berupa proses awal pengerjaan bahan, berupa pemilahan materi, pembakaran, dan peleburan bahan. Materi-materi yang terbuat dari logam besi dan aluminium perlu dipisahkan terlebih dahulu, sebelum pembakaran dan proses peleburan dilakukan. Bab ini diberi judul " Proses Pengerjaan Awal Limbah Elektronik " . Sebagaimana diketahui, efek polusi dan gas racun yang ditimbulkan akibat pembakaran cukup luar biasa, sehingga pada bagian ini juga diajarkan cara pembuatan incinerator yang aman bagi lingkungan. Pembakaran yang serampangan juga mengakibatkan melayangnya sebagian dari debu logam emas ke bagian atas, yang terlepas dari kulitnya akibat proses panas dan oksidasi logam yang terlapisi. Bahan-bahan yang sulit terbakar ( seperti serat fiber) dilebur dengan cara berbeda setelah proses pembakaran selesai. Bagian ini juga mengajarkan teknik peleburan yang tepat terhadap logam campuran yang mengandung palladium , dan pemisahan unsur besi pada saat peleburan dilakukan. Proses yang sedikit berbeda ( dari proses limbah elektronik) dilakukan terhadap limbah master percetakan dan film rontgen ( proses pengolahan limbah ini dijelaskan pada sub-bab yang khusus) .

    Bab V menjelaskan proses pemisahan dan pemurnian masing-masing logam. Setelah peleburan diperoleh logam paduan yang terdiri dari berbagai jenis logam ( besi, seng, timah putih, aluminium, tembaga, nikel, sedikit timbal, perak, palladium, dan logam emas) . Selanjutnya masing-masing logam dipisahkan secara kimia, maupun secara elektrokimia ( electrowinning) , untuk mendapatkan masing-masing logam yang murni. Bagian ini berjudul " Proses Pemisahan dan Pemurnian Masing-Masing Logam " . Proses pemisahan yang melibatkan unsur palladium adalah proses yang sangat sulit dilakukan, namun pada buku ini proses dibuat menjadi mudah dan dapat dilakukan dengan alat-alat yang sederhana. Pada bagian prosesor suatu unit komputer, jumlah palladium mencapai 5 kali jumlah berat logam emas, sehingga palladium merupakan hasil yang paling ekonomis dari pengolahan limbah elektronik modern. Pada logam hasil leburan limbah rontgen, kemungkinan adanya logam pengotor seperti timbal dan besi selalu saja ada, sehingga proses pemurnian logam perak juga mutlak dilakukan.

    Bab VI menjelaskan cara-cara peleburan masing-masing logam yang telah dimurnikan. Peleburan masing-masing unsur memiliki cara-cara yang sebagian berbeda antara satu dan lainnya. Peleburan timah putih perlu memerhatikan tingkat suhu yang relatif rendah untuk menghindarkan terbentuknya sebagian garam tak lebur unsur logam timah. Peleburan logam tembaga dan palladium adalah hal tersulit, sehingga penjelasannya dilakukan lebih mendalam pada bab ini.

    Bab VII mengulas metoda penanganan limbah cair, padat dan gas yang dihasilkan selama proses produksi berlangsung. Beberapa jenis limbah cair perlu penanganan disebabkan sifat keasaman yang tinggi, sedangkan limbah gas yang dihasilkan berasal dari proses pembakaran, peleburan, dan proses pemisahan secara kimia. Penanganan limbah dijelaskan secara rinci beserta teknis dan peralatannya.

    Bab VIII menjelaskan cara-cara pembuatan bahan-bahan kimia, seperti tawas, besi III klorida, merkuri II klorida, dan sebagainya. Logam aluminium yang berukuran halus dan tipis sebaiknya dijadikan sebagai produk tawas karena rendahnya perolehan logam jika dilakukan peleburan. Besi III klorida, besi sulfat, amonium klorida, merkuri I klorida, merupakan produk yang perlu dan selalu digunakan dalam proses pemisahan logam. Akan tetapi sebagian dari bahan kimia tersebut sangat sulit diperoleh di pasaran, sehingga pada bagian ini diajarkan cara pembuatannya.

    - Ukuran : A4
    - Tebal buku : 169 halaman

    Harga : Rp 150.000, - ( harga sewaktu-waktu berubah)
    + Gratis Biaya Konsultasi Pengolahan
    + Gratis Download Edisi Terbaru dari buku yang sama.

    Cuplikan buku dapat dilihat di : http: / / www.sumundomineral.com



Anda mendapat [3] permintaan baru.
Ke Menu Anggota

Depan - Penawaran Dagang - Daftar Produk - Daftar Permintaan - Daftar Kerjasama - Daftar Perusahaan
© 2024 Indotrade.co.id. Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.