Anggota Gratis
APPKMI - Asosiasi Produsen Pupuk Kecil Menengah Indonesia ( Small and Medium Enterprises Association of Indonesian Fertilizer Producers )
http://indotrade.co.id/appkmi/
 Jual:Digester Biogas ( Biogas Reactor) BD 5000 L  Jual:Digester Biogas BD 3000 L ( Biogas Digester)  Jual:Genset Biogas ( Bio Elektrik Generator) BG 2500 W  Jual:Genset Biogas ( Bio Elektrik ) BG 1000W  Katalog Produk:Alat Uji Pupuk NPK   Digital Tester  Katalog Produk:Pupuk Formula Spesifik Tanaman  Jual:Mineral Penggembur [ Bulking Agent ] [ GP 2]  Katalog Produk:Pupuk Organik Kompos Granul  Jual:Mesin Pupuk Organik Granul  Katalog Produk:Mesin Olah Sampah Menjadi Kompos Rotary Klin Elektrik RKE 1000 L  Katalog Produk:Pupuk Kompos [ Organic Compost ] Green Phoskko® ( GP 3)  Katalog Produk:Pupuk Organik Green Phoskko® Compost  Katalog Produk:Komposter Elektrik Biophoskko® KE 100L  Katalog Produk:Pupuk Kompos Organik Cair ( PKC) Gramafert®  Katalog Produk:Pupuk Spesifik Tanaman Gramafix® Sawit  Jual:Mikroba Pengurai ( 20 Pack Compost Activator ) Kompos Green Phoskko® ( GP 1)  Katalog Produk:Pupuk Gramalet    Complete Compound Fertilizer Flexible Formula  Katalog Produk:Alat Test Iodium   Digital Terter  Katalog Produk:Hamlet    Pupuk Multihara Lengkap  Katalog Produk:Super GP 20   Pupuk Phosphate Granular  Katalog Produk:Pamafert   NPK Tablet Lepas Terkendali  Katalog Produk:Hanjuang   Pupuk NPK Tablet Multihara  Katalog Produk:Bintang Palagung   Pupuk Multihara Lengkap  Katalog Produk:SuburIn   Pupuk Majemuk Lengkap Tablet  Katalog Produk:PMF   Pupuk Majemuk Lepas Terkendali  Katalog Produk:A Plus   Pupuk Majemuk lengkap Tablet  Katalog Produk:Unggul    Pupuk Multihara Lengkap Tablet  Katalog Produk:Urea Tablet ( Nitrogen 46 % ) 
Bahasa :
xxxx
Produk Terbaru
Pupuk Formula Spesifik Tanaman
Pupuk Formula....
Pupuk Organik Kompos Granul
Pupuk Organik Kompos....
Kebutuhan unsur hara pupuk, baik jenis maupun jumlah, dari tahun ke tahun diketahui makin besar. Bagi Indonesia pun, upaya pemenuhannya masih mengandalkan sebagian makro primer ( fosfor, Kalium) dan makro sekunder ( Mg, Ca, S) dan mikro element) dari sumber impor. Kebutuhan pupuk dalam negeri, yang berasal dari impor, diantaranya jenis pupuk dalam bentuk Phosphates ( P2O5) , kalium ( K2O) , hara makro sekunder antaranya Magnesium atau kieserite ( Mg) , Sulfur ( S) , Calcium ( Ca) dan mikro elemen ( Fe, Zn, Mo, B, Bo) . Sejauh ini pupuk - yang sepenuhnya merupakan produksi dalam negeri hanyalah unsur Nitrogen dalam bentuk pupuk Urea - Diaminomethanal ( NH2) 2CO- dan sebagian kecil pupuk SP dari sumber deposit -yang tersebar dalam jumlah kecil ( spot deposit) di Jawa bagian Selatan dan daerah lainnya.

Ketersediaan pupuk kimia - sebagai sumberdaya tidak terbarukan ( unrenuwable) sementara, dilain pihak, penggunaannya makin meningkat, telah dan akan mendorong peningkatan harga secara terus menerus. Bahkan ancaman defisit, antara kebutuhan unsur hara pupuk dengan ketersediaan, tanpa antisipasi yang memadai sejak saat ini diprediksi akan makin besar dimasa-masa mendatang.

Belum berjalannya konsep pemupukan berdasar kebutuhan tanaman setempat ( spesifik lokasi) , yakni teknik asupan hara berdasar kondisi kesuburan lahan di masing-masing lokasi ( spesifik lokalita) , juga telah memberi sumbangan pada menaiknya kebutuhan pupuk. Pemakaian dosis pupuk pun berjalan dengan tidak bijaksana. Walaupun telah menjadi kebijakan pemerintah sejak lama, dan diyakini akan meningkatkan produktivitas tanaman sekaligus mengurangi pemakaian pupuk â € “ petani dan pelaksana pemerintahan di lapangan pada umumnya belum menjalankan pola pemupukan spesifik lokalita tersebut.

Bahkan lebih jauh, kondisi yang ada memperlihatkan kalau sebagian besar petani Indonesia â € “ diluar sebagian kecil pengusaha perkebunan dan perusahaan agribisnis- masih memiliki ketergantungan bahwa pupuk adalah urea ( urea minded) serta belum memiliki akses yang memadai terhadap penguasaan data dan informasi kesuburan lahan tempat pengusahaan pertaniannya. Tanpa pemupukan spesifik lokasi, untuk mengejar produktivitas yang sama akan dibutuhkan rataan asupan dosis pupuk yang makin meningkat, dan sejalan dengan itu pencemaran lingkungan tanah pertanian pun makin tinggi. Bertambahnya lahan kritis tercemar pupuk kimiawi akibat dosis tinggi, berpindahnya bahan organik ke kota tanpa pengembalian dari material sisa konsumsi manusia serta pengalih fungsian lahan akan mengancam pada produksi pangan dan hasil pertanian nasional dimasa datang.

Pola pertanian Indonesia, dan umumnya di negara berkembang, yang memanen dan mengirim seluruh bagian tanaman ke pusat konsumsi ( kota) juga berperanan dalam peningkatan kerusakan lahan pertanian akibat kekurangan bahan organik ( C Organik) tanah pertanian di desa. Material sisa ( sampah organik) tanaman yang tidak termakan manusia, di sortir di pasar, di dapur dan pusat perbelanjaan di kota, telah membentuk kumpulan sampah organik dan kemudian menjadi masalah sampah di kota. Sementara lain, pada saat sama, lahan pertanian di desa tidak memiliki bahan cukup bagi pemenuhan sumber organik ( C Organik) . Dengan demikian telah terjadi pemiskinan hara lahan pertanian, dan seiring waktu tingkat kesuburan tanah pertanian Indonesia menurun.

Pencemaran dan kerusakan lahan di pertanian pun makin meningkat sejalan dengan penggunaan dosis tinggi pupuk kimia oleh para petani. Dosis rekomendasi Balai Penelitian Padi untuk 1 Ha padi 250 kg telah diasupi Urea hingga 500 Kg oleh para petani yang mempersepsikan tanaman harus hijau.

Beberapa Kementerian dan Kepala Daerah telah menyadari dan berupaya melakukan pencegahan pencemaran serta kerusakan lahan, antaranya melalui program rehabilitasi lahan dan kehutanan ( GN RHL) . Namun, disadari tingkat keberhasilannya akan tinggi apabila ditunjang oleh pemupukan yang baik. Dilain pihak, persoalan klasik mengenai kelangkaan serta terjadinya lonjakan harga pupuk setiap kali musim tanam seringkali masih terjadi. Padahal produksi pupuk buatan industri kecil dan menengah buatan dari para anggota APPKMI - yang meliputi Pupuk Organik, Organik bentuk granul dan cairan, Majemuk, NPK, Kompos, Pupuk Tunggal dapat menjadi pelengkap dari produk pupuk buatan industri besar BUMN. Bagi industri besar, hal ini tentunya tidak pula menjadi ancaman dan saingan, karena sebagian produsen pupuk anggota APPKMI masih tetap menggunakan pupuk hasil industri besar sebagai bahan dasar.

Dalam rangka partisipasi pengusaha pupuk dalam pembangunan pertanian, perkebunan dan kehutanan, telah dilakukan upaya untuk mempererat serta mempersatukan visi dan misinya dalam wadah Asosiasi Produsen Pupuk Kecil Menengah Indonesia ( APPKMI) . Dalam Appkmi telah berhimpun para pengusaha bidang pupuk, organik dan anorganik, alat mesin pembuatan pupuk organik serta produsen mesin kompos, produsen digester biogas, perakit generator biogas maupun perangkat instalasi pembangkitan metan dan bio elektrik lainnya.

Bandung, 2008

Sonson Garsoni

Ketua Umum

Anda mendapat [3] permintaan baru.
Ke Menu Anggota
Depan - Penawaran Dagang - Daftar Produk - Daftar Permintaan - Daftar Kerjasama - Daftar Perusahaan
© 2024 Indotrade.co.id. Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.