Katalog Produk

PROPOLIS DIAMOND MELIA NANO MURAH
Harga80000/btl
Jumlah Pesanan:
Cara PembayaranTransfer Bank (T/T)
Kemas & Pengirimanbox
Negara AsalNew Zealand (Aotearoa)

Keterangan

Propolis Diamond Murah
Harga propolis diamond
Rp. 80.000, -/ btl ( Nego) atau
Rp. 350.000, -/ box ( Nego)

" Kami Membuka Peluang Untuk Distributor/ Agen Seluruh Indonesia, dapatkan fasilitas dan harga khusus untuk Distributor/ Agen "

" Gratis Ongkos Kirim untuk Wilayah Cilegon dan kota2 besar tertentu "

Layanan Konsumen
Telp/ sms:
081906196488

PROPOLIS DIAMOND

Propolis merupakan produk alami yang dihasilkan oleh lebah : Di alam, lebah mengumpulkan getah dari berbagai jenis tanaman, untuk kemudian dicampur dengan enzim yang terdapat pada mulut lebah sehingga dihasilkan propolis.
Bagi Lebah propolis berfungsi sebagai zat kekebalan sarang dan tubuh lebah dari bakteri, virus, jamur dan pollutan lainnya. Berdasarkan hasil penelitian di berbagai negara propolis berfungsi membantu memperbaiki daya tahan tubuh pada manusia.

Daerah Asal

Berdasarkan hasil penelusuran terhadap literatur ilmiah dan uji laboratorium terhadap berbagai jenis propolis, maka PT Lebah Permata Khatulistiwa memutuskan bahwa Propolis yang berasal dari selandia baru memiliki kualitas dan kuantitas yang tinggi.
Sementara itu untuk menjamin adanya efek penyembuhan dari propolis yang diambil dari selandia baru ini, maka dipilihlah propolis dalam bentuk cair dengan ekstrak 20 % .
Dan propolis pilihan PT Lebah Permata Khatulistiwa tersebut dipasarkan dengan merek dagang Propolis Diamond dengan kandungan ekstrak propolis yang tinggi dalam setiap botolnya. Sehingga layak disebut " diamond " propolis.

Keamanan dan Kehalalan

Produk kesehatan yang dipasarkan di wilayah hukum Indonesia harus mendapatkan izin dari badan POM sebagai lembaga pengawas makanan dan obat di indonesia. Dan untuk mendapatkan izin tersebut produk propolis diamond harus diuji terlebih dahulu dilaboratorium yang ditunjuk badan POM.
Adapun hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa Propolis Diamond aman untuk dikonsumsi.

Disisi lain kehalalan produk Propolis Diamond juga penting untuk disampaikan kepada khalayak pengguna hal ini bertujuan agar pengguna merasa aman dan terhindar dari hal-hal yang diharamkan. Oleh karena itu telah dilakukan uji kandungan bahan haram pada propolis diamond di laboratorium terpadu Institut Pertanian Bogor pada bulan April 2006 yang hasilnya sangat menggembirakan bahwa Propolis Diamond dinyatakan tidak terdeteksi mengandung bahan yang diharamkan.

Bahan-bahan yang terkandung dalam propolis sangatlah kompleks, lebih dari 200 komponen telah teridentifikasi.
Secara garis besar propolis terdiri dari :

* 50% balsam ( fraksi polifenol)
* 30% getah
* 10% minyak esensial
* 5% pollen
* 5% zat organik & anorganik

Kandungan Polifenol yang tinggi di dalam bee propolis berfungsi sebagai :

* Anti bakteri
* Anti virus
* Anti jamur
* Anti oksidan
* Anti peradangan
* Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Manfaat

Setiap penyakit yang muncul sesungguhnya merupakan akumulasi dari sel-sel yang rusak, saat sel yang rusak ini masih sedikit gejala sakit masih belum terlihat, tetapi apabila sel yang rusak ini bertambah banyak maka akan menyebabkan jaringan dan organ tubuh menjadi rusak dan membuat kita menunjukkan gejala sakit.

Propolis Diamond Membantu :

* Proses peremajaan ( regenerasi) sel
* Mempertahankan dan menjaga stamina tubuh
* Meningkatkan sistem imunitas

Termasuk mencegah dan mengobati penyakit-penyakit sbb:

* Sakit kepala, migrain, rambut rontok, insomnia, stress akibat tekanan kerja
* Rambut beruban, ketombe, mata merah, infeksi mata, infeksi hidung, sakit kerongkongan dan tenggorokan
* Infeksi telinga, gusi berdarah, sakit gigi, tumor otak, stroke, gangguan syaraf dan gagap, sinusitis, katarak, telinga bernanah, epilepsi, dan sebagainya.
* Kesuburan, keracunan, batu ginjal, ketergantungan narkoba dan rokok, kena bisa hewan berbisa, rabies
* Kencing manis, kencing tidak lancar, Ketegangan bahu, kegemukkan, rematik, pegal linu, lemah, letih dan lesu
* Asam urat, TBC, sakit paru-paru, asma, sesak nafas, tuberkulosis ( batuk kering) , batuk berdahak, demam
* Masalah jantung, hati, sistem percernaan, masalah hati dan limpa, kolon, perut, ulser, wasir, fibroid, sembelit
* Sindrom Pra-haid ( PMS) , sakit punggung, flu , kejang, saraf, tekanan darah tinggi/ rendah, diabetes, kanker, sendi
* Kolesterol, menambah nafsu makan, lupus, dan sebagainya.
* keriput, masalah kulit, luka kering/ mengelupas, bintik-bintik, cacar air, kutu air, bisul, jerawat hitam, eksim, panu, kadas, kurap, luka bedah, luka bakar, herpes, dan sebagainya.

Dosis dan Penggunaan

Pengobatan
Dosis minimal yang efektif
15 tetes sehari dan dibagi menjadi tiga kali minum dan pengobatan dilakukan selama 20– 30 hari
Sangat baik dilakukan saat perut dalam keadaan kosong
Kasus membahayakan seperti tetanus dan demam berdarah :
60 tetes dalam sehari dan diberikan selama 1 minggu
Menjaga kesehatan
3 tetes 2 kali sehari

Prinsip Umum dan Cara Pakai

Propolis Diamond adalah Minuman Kesehatan Alami yang bersifat OBAT, di bawah ini adalah aturan umum sebelum minum Propolis Diamond
Untuk diminum :
1. Gunakan air bersuhu kamar/ air hangat untuk melarutkan Propolis Diamond
2. Hindari pengunaan Wadah / alat yang terbuat dari logam
3. Teteskan Propolis Diamond sesuai keperluan dan kemudian diaduk secara sempurna
4. Boleh dicampur dengan berbagai jenis minuman/ juice
Dapat dikombinasikan dengan obat-obatan dokter 1 jam sebelum atau setelahnya
Untuk di luar tubuh :
Oleskan Propolis Diamond secukupnya pada bagian yang akan diobati
Untuk diteteskan ke mata :
Encerkan 1 tetes Propolis Diamond dengan 1-2 ml air, kemudian diteteskan di mata

Efek Samping

Dr Leonard Mc Kewan menuliskan bahwa selama 2500 tahun penggunaan propolis oleh berbagai masyarakat dari berbagai kebudayaan tidak tercatat adanya efek negatif yang serius dari propolis. Bahkan dokter-dokter di rusia biasa memberikan 9 gram propolis setiap harinya kepada pasien tanpa mengalami kendala. Adapun efek ringan yang sering dirasakan oleh pasien adalah mulut dan tenggorokan terasa kering setelah mengkonsumsi propolis dan kulit yang terasa hangat setelah dioleskan propolis.

Alergi

Pada sebagian orang mungkin muncul alergi terhadap propolis, tetapi jumlahnya jauh lebih sedikit daripada jumlah orang yang alergi terhadap madu.
Untuk mengetahui apakah seseorang alergi terhadap propolis maka dapat dilakukan tes alergi.
Langkah-langkah tes alergi adalah sebagai berikut:
1. Tes alergi pada kulit; dimulai dengan mengoleskan cairan propolis pada bagian kulit sensitif pasien ( pada wajah atau lengan bagian bawah) kemudian ditunggu sekitar 30 menit. Apabila pada bagian kulit yang dioleskan terasa gatal dan memerah berarti pasien tersebut alergi terhadap propolis dan disarankan kulit yang diolesi propolis segera dicuci bersih dangan sabun dan dibilas menggunakan air hangat. Adapun pasien tersebut tetap dapat menggunakan propolis hanya untuk diminum dengan dosis 1 tetes dua hari sekali. Jika tidak terdapat rasa gatal dan merah pada bagian kulit yang dioleskan maka lakukan tes alergi kedua.
2. Tes alergi pada mulut dan kerongkongan: campurkan 2-3 tetes propolis pada sedikit air putih kemudian dikumur-kumur dimulut dan diminum, tunggu selama 15 menit. Apabila mulut dan kerongkongan terasa gatal berarti pasien alergi terhadap propolis disarankan pasien minum air hangat banyak-banyak minimal 500 ml. Adapun pasien tersebut tetap dapat menggunakan propolis hanya untuk diminum dengan dosis 1 tetes dua hari sekali. Tetapi jika pasien tidak merasakan gatal pada mulut dan kerongkongan berarti pasien tersebut aman dan bisa langsung diobati dengan propolis.

Netto : 6 ml
POM TI : 064 621 021

Produksi : Mossop' s Honey New Zealand
Dipasarkan oleh PT. Lebah Permata Khatulistiwa Indonesia

Membawa satu botol kecil Propolis Diamond sama saja membawa obat satu Apotik

Memilih Propolis Terbaik

Sebagaimana kita ketahui propolis adalah produk dari lebah yang sangat membantu mencegah penyakit bahkan membantu mengatasi berbagai keluhan penyakit. Tetapi jika di pasaran terdapat berbagai merk propolis dengan komposisi yang beraneka ragam bagaimana memilih propolis yang terbaik bagi kesehatan kita.
Tulisan berikut ini berusaha menjawab pertanyaan diatas dengan harapan dapat membantu konsumen memilih propolis yang terbaik bagi kesehatannya. Tulisan ini disusun berdasarkan level pertanyaan yang harus diajukan konsumen terdapat berbagai merk propolis yang ditawarkan.

I. LEVEL PERTANYAAN PERTAMA: BAGAIMANA KEAMANAN DAN KEHALALAN PRODUK PROPOLIS
Pertanyaan mengenai keamanan dan kehalalan produk ini mejadi proses seleksi produk yang paling mendasar. Di Indonesia proses ini diwakili oleh badan POM dan MUI. Tetapi tidak berarti setiap produk yang tidak memiliki izin edar dari POM adalah tidak aman atau yang tidak memiliki sertifikat halal MUI adalah tidak halal.
Level pertanyaan keamanan dan kehalalan produk ini lebih didasarkan pada apakah produsen propolis memiliki data-data penelitian terakreditasi bahwa propolis yang dipasarkannya adalah aman dan halal. Data – data tersebut adalah
1. Penelitian tidak mengandung senyawa pestisida dan antibiotik
Propolis yang dipasarkan saat ini sebagian besar diambil dari jenis lebah budidaya ( Apis Mellifera) . Propolis yang diambil dari lebah jenis ini perpeluang besar tercemar pestisida dan antibiotic. terlebih jika berasal dari Benua Amerika ( amerika utara dan amerika selatan) , Eropa, dan Asia termasuk Indonesia. Pestisida yang sering dipakai oleh peternak lebah untuk membasmi hama1) diantaranya; Apistan® , fluvalinate, amitraz dan flumetrhin, Adapun antibiotic yang sering dipakai untuk mengatasi penyakit2) pada koloni lebah adalah; Terramycin® , Tetracycline, Streptomycin, dan chloramphenicol. Penggunaan pestisida dan antibiotic ini akan mengakibatkan residu bahan berbahaya pada produk-produk lebah termasuk dalam propolis. Oleh karena itu merupakan hak dari konsumen untuk menanyakan apakah produk propolis yang dibelinya telah bebas dari residu senyawa pestisida dan antibiotic tersebut. Dan kewajiban bagi produsen untuk memastikan bahwa propolis yang dipasarkannya telah terbebas dari residu pestisida maupun antibiotic. Berdasarkan pengalaman penulis sewaktu mendaftarakan salah satu produk propolis pihak badan POM hanya meminta menganalisa kandungan satu jenis antibiotic saja.
2. Penelitian tidak mengandung senyawa pencemar
Propolis yang dipasarkan saat ini telah mengalami beberapa tahapan dalam proses produksi mulai dari pemanenan, pemilihan, pengextrakan, mengemasan hingga proses pengiriman kepada distributor. Untuk memastikan bahwa seluruh proses tersebut berjalan dengan aman dan tidak meninggalkan bahan pencemar seperti; logam berat ( Hg, Pb, Cu dll) , bakteri , kaca atau unsur lain yang membahayakan maka konsumen bisa menanyakan kepada produsen mengani propolis yang dibelinya apakah sudah terbebas dari bahan-bahan berbahaya tersebut. Saat ini Badan POM telah cukup baik memeriksa propolis yang didaftarkan untuk dipasarkan dari unsur-unsur berbahaya ini, bahkan telah ditambah dengan keharusan bebas dari unsur Psikotropika narkotika dan bahan kimia obat.
3. Penelitian tidak mengandung unsur haram
Secara umum propolis dan proses pengolahan propolis tidak bersinggungan dengan unsur-unsur yang diharamkan kecuali ditambahkan oleh produsen saat proses produksi. Tetapi untuk menjamin produk yang akan dibeli adalah halal maka konsumen bisa menanyakan apakah produsen memiliki sertifikat halal atau memiliki hasil uji laboratorium tidak mengandung unsur haram.

II. LEVEL PERTANYAAN KEDUA : BERAPA TOTAL FLAVONOIDS DALAM PRODUK PROPOLIS
Setelah konsumen memastikan bahwa propolis yang ditawarkan oleh produsen adalah aman proses seleksi tahapan kedua untuk menentukan propolis terbaik adalah menanyakan kepada produsen mengenai kadar Flavonoids dari propolis yang dipasarkannya.
Flavanoid adalah senyawa pigmen warna pada bagian-bagian tumbuhan yang memiliki peran sangat penting untuk system kekebalan tubuh dan pengobatan. Pada propolis senyawa ini dikumpulkan oleh lebah dari bagian-bagian tanaman seperti; bunga, batang, daun, akar, buah dan lain-lain.
Banyaknya kandungan flavonoid di dalam propolis secara sederhana akan menggambarkan kualitas dari propolis yang ditawarkan produsen kepada konsumen. Dengan demikian akan menjadi keliru ketika membandingkan tinggi rendahnya kualitas propolis yang ada di pasar hanya pada kandungan extract propolisnya saja.
Penentuan kualitas propolis berdasarkan kandungan propolis atau extract propolis tidak memiliki standar yang disepakati secara internasional. Sebagai contoh dipasaran terdapat propolis cair merk X yang mencantumkan konsentrasi 100% extract propolis. Penyebutan 100% extract ini bukan berarti di dalam kemasan propolis merk X tersebut isinya 100% extract propolis, karena 100% extract propolis pasti berbentuk padatan lengket. Adapun maksud dari penyebutan 100% extract propolis adalah produsen menyampaikan informasi bahwa propolis yang dijualnya tersebut hasil dari melarutkan 1 bagian extract propolis ke dalam satu bagian pelarut. Nah dengan metode yang sama terdapat juga produsen yang menyebutkan bahwa propolis yang dijualnya mengandung 50% extract propolis. Angka 50% extract propolis ini menjelaskan bahwa produsen tersebut telah mencampur satu bagian extract propolis ke dalam dua bagian pelarut.
Di pasar juga ditemukan produsen yang menjual propolis dengan kandungan 20% extract propolis atau 15% extract propolis. Yang dimaksud dengan 20% extract ini adalah 20 gram extract propolis dilarutkan ke dalam 100 ml pelarut. Artinya dalam setiap ml larutan propolis dengan kandungan 20% extract propolis terdapat 200mg extract propolis.
Dengan adanya perbedaan standar penentuan kandungan propolis ini, menyebabkan propolis yang satu tidak bisa dibandingkan dengan propolis yang lainnya. Disisi lain khasiat propolis ini lebih ditentukan oleh kandungan Flavanoid di dalam setiap propolis yang dipasarkan.
Adapun kandungan Flavanoid ini biasanya tidak disebutkan oleh produsen secara tertulis di kemasan maupun brosur yang dikeluarkan oleh produsen. Oleh karena itu bagi konsumen yang akan memilih propolis terbaik untuk dikonsumsinya bisa menanyakan langsung ke pedagang propolis atau ke produsen.

III. LEVEL PERTANYAAN KETIGA: BERAPA KAPASITAS ANTIOKSIDAN PRODUK PROPOLIS
Setelah kita mengetahui kandungan Flavanoid dari propolis yang ditawarkan maka tahap penilaian berikutnya adalah pertanyaan mengenai berapa besar kapasitas anti oksidan dari setiap propolis. Besar kecilnya kapasitas anti oksidan ini menentukan kemampuan propolis dalam proses pengobatan dan penjagaan kesehatan, selain menjadi rujukan untuk penentuan dosis propolis. Semakin besar kapasitas anti oksidant dari propolis ini maka semakin baik dan semakin ekonomis dalam penggunaannya.
Salah satu metode pengujian aktivitas antioksidan adalah metode DPPH dengan menggunakan 1, 1-difenil-2-pikrilhidra-zil ( DPPH) sebagai radikal bebas. Prinsipnya adalah reaksi penangkapan hidrogen oleh DPPH dari senyawa antioksidan dan dinyatakan dalam satuan µ g/ g AEAC ( Ascorbic acid Equivalent Antioxidant Capacity)
Nilai dari hasil pengujian kapasitas anti oksidan dari propolis ini bisa menggambarkan keragaman jenis flavanoid yang terdapat dalam propolis yang dipasarkan.

IV. LEVEL PERTANYAAN KEEMPAT: SEBERAPA STABILKAH NILAI KAPASITAS ANTIOKSIDAN YANG ADA
Pertanyaan berikutnya untuk mengetahui kualitas propolis adalah seberapa lama nilai dari kapasitas antioksidan propolis bisa bertahan. Hal tersebut penting untuk kita ketahui karena propolis dengan penggunaannya satuan tetesan bukanlah produk yang harus dihabiskan satu kemasan dalam sekali pemakaian. Tetapi biasanya satu kemasan digunakan dalam suatu jangka waktu tertentu.
Dalam kasus ini biasanya produsen hanya akan menyebutkan massa kadaluarsanya saja. Tetapi konsumen bisa mengetahui dengan menanyakan pelarut yang digunakan, metode extraksinya seperti apa, dan disimpan dalam kemasan seperti apa.
Metode extraksi tanpa proses pemanasan, penggunaan kemasan yang tidak tembus cahaya adalah salah satu jaminan bagi stabilnya nilai kapasitas anti oksidan dari propolis yang kita konsumsi.

Demikian pemaparan terkait dengan proses pemilihan propolis yang terbaik bagi para pengguna propolis ditengah banyaknya merk, dan jenis propolis yang ada di pasaran semoga bermanfaat.

Catatan Kaki
1) hama yang menyerang koloni lebah diantaranya; Tungau Varoa, Tungau tropilaelaps clareae, dan ngengat lilin ( wax moth)
2) Penyakit yang menyerang koloni lebah adalah; Bakteri ( antara lain American foulbrood / AFB dan European foulbrood / EFB ) , Jamur ( antara lain Chalkbrood dan Stone brood) , virus ( antara lain Sacbrood

menampilkan 2 dari 8