Anggota Gratis
Lebih dari 19 tahun KALTENG POS telah menjadi rujukan bagi masyarakat untuk mengetahui informasi tentang Provinsi Kalimantan Tengah, tentang Indonesia dan peristiwa - peristiwa dunia, KALTENG POS senantiasa menjadikan kepercayaan dan kredibilitas sebagai hal yang utama.
KALTENG POS selalu mendorong tumbuhnya perkembangan kemajuan dalam hal pembangunan dan perekonomian dengan di selimuti instuisi pers dan demokrasi yang meletakkan asas keterbukaan dan melepaskan sekat - sekat golongan, ras, agama, ataupun kelompok sosial.
LINTAS SEJARAH
Ide pertama terbitnya Harian KALTENG POS datang dari Gubernur Kalteng ( Drs Soeparmanto ) beliau adalah mantan Wakil Gubernur Jawa Timur. Dia memulai tugas sebagai kepala daerah di Kalimantan Tengah pada 23 Januari 1989 sebagai Gubernur ke tujuh menggantikan pejabat sebelumnya, Gatot A Sapari Amrih.
Soeparmanto sadar, Kalimantan Tengah termasuk satu dari dua Provinsi di tanah air yang tidak ada koran harian. Padahal melalui media harian, Soeparmanto berharap bisa menyampaikan kebijakan - kebijakan pemerintah dan sebaliknya menyerap keinginan dan suara masyarakat secara obyektif.
Keinginan kuat soeparmanto agar ada media harian di Kalimantan Tengah disampaikan kepada Menteri Penerangan ( H. Harmoko) pada tahun 1993. Menanggaoi permintaan Soeparmanto, Harmoko memanggil Dahlan Iskan, pemimpin Jawa Pos. Dengan kalimat halus, Harmoko menyarankan agar Dahlan Iskan berinvestasi ke Kalimantan Tengah. Harmoko menyadari bahwa Dahlan iskan akan berpikir untuk ke Provinsi tertinggal itu. Sehingga Harmoko menutupnya dengan kalimat pamungkas " Investasi dulu, jangan memikirkan untung, karena Kalimantan Tengah memang tidak cocok untuk usaha penerbitan " .
Mendapat saran yang lebih tepat disebut pemerintah, Dahlan Iskan melalui orang kepercayaannya, H. Alwi Hamu ( Harian Fajar di Makasar Sulawesi Selatan) berangkat ke Palangka Raya. Tujuannyasatu, menanamkan modal di Kalimantan Tengah.
Kini Impian Soeparmanto dan harapan masyarakat itu telah tercapai. KALTENG POS terbit 32 halaman setiap harinya. Seluruh halaman bisa di cetak full colour.
KALTENG POS selalu mendorong tumbuhnya perkembangan kemajuan dalam hal pembangunan dan perekonomian dengan di selimuti instuisi pers dan demokrasi yang meletakkan asas keterbukaan dan melepaskan sekat - sekat golongan, ras, agama, ataupun kelompok sosial.
LINTAS SEJARAH
Ide pertama terbitnya Harian KALTENG POS datang dari Gubernur Kalteng ( Drs Soeparmanto ) beliau adalah mantan Wakil Gubernur Jawa Timur. Dia memulai tugas sebagai kepala daerah di Kalimantan Tengah pada 23 Januari 1989 sebagai Gubernur ke tujuh menggantikan pejabat sebelumnya, Gatot A Sapari Amrih.
Soeparmanto sadar, Kalimantan Tengah termasuk satu dari dua Provinsi di tanah air yang tidak ada koran harian. Padahal melalui media harian, Soeparmanto berharap bisa menyampaikan kebijakan - kebijakan pemerintah dan sebaliknya menyerap keinginan dan suara masyarakat secara obyektif.
Keinginan kuat soeparmanto agar ada media harian di Kalimantan Tengah disampaikan kepada Menteri Penerangan ( H. Harmoko) pada tahun 1993. Menanggaoi permintaan Soeparmanto, Harmoko memanggil Dahlan Iskan, pemimpin Jawa Pos. Dengan kalimat halus, Harmoko menyarankan agar Dahlan Iskan berinvestasi ke Kalimantan Tengah. Harmoko menyadari bahwa Dahlan iskan akan berpikir untuk ke Provinsi tertinggal itu. Sehingga Harmoko menutupnya dengan kalimat pamungkas " Investasi dulu, jangan memikirkan untung, karena Kalimantan Tengah memang tidak cocok untuk usaha penerbitan " .
Mendapat saran yang lebih tepat disebut pemerintah, Dahlan Iskan melalui orang kepercayaannya, H. Alwi Hamu ( Harian Fajar di Makasar Sulawesi Selatan) berangkat ke Palangka Raya. Tujuannyasatu, menanamkan modal di Kalimantan Tengah.
Kini Impian Soeparmanto dan harapan masyarakat itu telah tercapai. KALTENG POS terbit 32 halaman setiap harinya. Seluruh halaman bisa di cetak full colour.
