Selamat Datang di
CV. MABINDO JASKI

Anggota Gratis
CV. MABINDO JASKI
Indonesia
  • Jual

    Pest Control

    Pest Control

    Harga:
    Negoisasi
    Jumlah Pesanan:
    Negara Asal:
    Indonesia
    Cara Pembayaran:
    Tunai
    PROPOSAL PERKENALAN

    PEST CONTROL, RODENT CONTROL,

    TERMITE CONTROL, FUMIGASI, DAN

    GENERAL TRADE

    JL. Budi Kemasyarakatan No. 13 E Medan

    Telp : ( 061 ) 6645096 - ( 061 )77470597

    Fax : ( 061 ) 6626263 - ( 061 ) 6645096

    INTEGRATED PEST MANAGEMENT

    I. PENDAHULUAN

    Upaya pengendalian hama serangga, tikus dan rayap baik dilingkungan perumahan (residential) dilingkungan komersial (commercial), di kantor, di gedung bertingkat, rumah sakit, restoran, swalayan, museum, hotel, maupun dilingkungan industrial telah dilakukan dalam kurun waktu yang cukup lama.

    Pengendalian hama yang dilakukan selama ini lebih banyak dilakukan dengan mengandalkan penggunaan pestisida & rodentisida saja, sangat jarang pengendalian dilakukan secara komprehensive, yang melibatkan semua aspek yang mempengaruhi keberadaan hama tersebut.

    Apabila pengendalian hama hanya mengandalkan penggunaan pestisida saja, maka untuk jangka panjang masalah yang timbul tidak akan teratasi dengan baik, malahan akan menimbulkan masalah baru yakni terjadinya Resistance atau Persistence serta menimbulkan potensial kesehatan manusia, mengancam species non target, dll.

    Kehadiran binatang pengganggu mulai dirasakan menimbulkan masalah bila populasinya telah melampaui batas dan menimbulkan problematika kesehatan dan aspek hygiene lingkungan, berbagai kerugian ekonomi dapat ditimbulkan, demikian pula berbagai penyakit tanaman, hewan ataupun manusia dapat ditularkan oleh hama tersebut, antara lain dengan timbulnya berbagai macam penyakit seperti typhus, cholera, pes, malaria dan demam berdarah yang dibawa oleh hama-hama tersebut. Tindakan antisipatif untuk menekan akibat langsung ataupun tidak langsung perlu diupayakan pengelolaan yang komprehensif dan terpadu antara lain dengan program Integrated Pest Management. – IPM. Program pengelolaan ini dapat meliputi Pengendalian Hama Serangga (lalat, kecoa dan nyamuk) dan Pengendalian Hama Rondensia (tikus).

    TUJUAN

    Program terpadu untuk mengendalikan keberadaan hama (lalat, kecoa, nyamuk dan tikus) hingga mencapai pada ambang batas yang tidak merugikan bagi manusia dan lingkungan. Dengan demikian tercipta kondisi lingkungan outlet yang nyaman, hygiene, bersih dan sehat.

    DEFINISI
    IPM (Integrated Pest Management) merupakan suatu metode pengendalian hama yang menggabungkan berbagai metode pengendalian dengan prioritas pada penggunaan non kimia, seperti tindakan pencegahan (prevention), aplikasi (exclution) dan sanitasi (sanitation). Apabila pilihan terakhir adalah penggunaan pestisida atau rodentisida, maka harus dilakukan secara bijaksana dengan memilih dan menggunakan produk-produk yang aman bagi manusia dan lingkungan.

    SASARAN

    Lingkungan yang sehat, hygiene dan bersih sehingga menciptakan suasana serta kondisi yang nyaman bagi karyawan untuk beraktivitas yang akan memberikan kontribusi langsung produktivitas perusahaan.

    KEGUNAAN

    Kecoa, lalat, nyamuk dan tikus merupakan hama yang telah menyebar luas banyak dijumpai di daerah tropis sebagai hama pembawa berbagai penyakit pada manusia. Jenis hama ini sangat menyenangi lingkungan hidup manusia terutama yang mempunyai kondisi sanitasi lingkungan yang tidak memadai.

    Akibat yang ditimbulkan oleh hama pemukiman mulai dirasakan khususnya pada tempat-tempat yang mengutamakan kebersihan lingkungan sebagai syarat utama sanitasi, antara lain seperti :

    § Pabrik, Restoran, plaza, hotel, industri-industri makanan, rumah sakit, sanatorium, pusat perbelanjaan/swalayan, dsb.

    Apabila kondisi demikian tidak dikelola dengan seksama, kemungkinan buruk dapat timbul sehingga mengganggu produktivitas kerja.

    CV.MABINDO JASKI – SANITATION & PEST MANAGEMENT SERVICES

    II. SCOPE PEKERJAAN

    Integrated Pest Management atau konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT) lebih mengutamakan mengendalikan hama lingkungan secara terpadu dengan prioritas solusi pengendalian lebih kepada “ kenapa ada kecoa & tikus serta hama lainnya?, apakah sanitasi & standard operation procedure (SOP) tiap Departement sudah sesuai standard HACCP serta aspek non teknis lainnya “, untuk mengendalikan hama yang selama ini sangat mengganggu bagi customer dengan cara meningkatkan kebersihan lingkungan, penataan yang baik pada ruangan yang diindikasikan menjadi sumber berkembang biaknya hama serta pemasangan physical barrier, dll.

    Kecoa, lalat dan tikus lebih menyenangi ruangan atau suasana yang statis, dengan perubahan suasana ruangan/kamar secara periodic akan membuat hama tersebut diatas menjadi tidak nyaman sehingga akan menghambat populasi. Dengan pengendalian hama terpadu diharapkan penggunaan pestisida adalah langkah terakhir yang harus dilakukan sbb :

    1. Spraying (penyemprotan) dilaksanakan pada seluruh ruangan bagian dalam dan luar yang direkomendasikan, ditujukan untuk mengendalikan kecoa, lalat, nyamuk dan semut dilaksanakan 4 kali dalam sebulan.

    2. Fogging (pengasapan) dilaksanakan pada areal luar bangunan hotel, ditujukan untuk mengendalikan hama terbang (life insect), dilaksanakan 2 kali dalam sebulan.

    3. Rodent Control (pengendalian hama tikus) dilaksanakan dengan memadukan berbagai metoda diantaranya ; baiting system, glue trap, dll. Dilaksanakan 2 kali dalam seminggu atau 8 kali dalam sebulan.

    4. Sebagai sarana komunikasi antara CV. MABINDO JASKI dengan Customer kita, setiap awal bulan akan disampaikan usulan perbaikan (corrective action) yang berisikan usulan perbaikan kedua belah pihak, kendala yang dihadapi selama pelaksanaan, solusi serta upaya lainnya untuk optimalisasi pelaksanaan Pest Control.

    5. Hari kerja CV. MABINDO JASKI adalah dari hari Senin – Jum’at, jam 08.00 s/d 16.00 WIB, akan tetapi apabila dibutuhkan Inspector CV.MABINDO JASKI siap untuk melaksanakan special treatment pada hari Sabtu dan Minggu mulai jam 09.00 s/d 13.00 WIB serta event penting lainnya.

    6. CV. MABINDO JASKI juga berkewajiban memberikan jasa konsultasi gratis mengenai pengelolaan sanitasi, failing system serta lain sebagainya yang baik sesuai standar HACCP.

    III. METODE

    A. RODENT CONTROL (Pengendalian hama tikus)

    Diperkirakan setiap tahun tikus menghancurkan makanan yang cukup untuk dikonsumsi hingga 200 juta orang. Tikus juga merusak fasilitas/konstruksi gedung, mengerat pintu, melubangi plafond, memakan sabun dan kabel hingga memberikan resiko hubungan pendek listrik hingga terjadi kebakaran. Selain kerugian tersebut diatas biaya pengendalian hama tikus dinilai cukup mahal, di Amerika Serikat dikucurkan dana lebih dari U$D.120 juta.

    Tikus berperan penting dalam penyebaran penyakit, baik pada manusia dan hewan, beberapa penyakit yang ditularkan lewat tikus adalah :

    1. Plague, penyakit ini telah menewaskan 25 juta orang di Eropa.

    2. Murine Typus,

    3. Salmonellosis, penyakit disebarkan oleh keracunan makanan, proses peracunan disebabkan oleh bakteri yang terbawa oleh tikus yang berasal dari septik tank dan tempat kotor lainnya.

    4. Rat-bite Fever, demam gigitan tikus.

    5. Penyakit Weils atau Leptospirosis, penyebaran dilakukan melalui urine tikus.

    6. Typoid & Disentri dan beberapa penyakit perut lainnya.

    Banyak metoda yang digunakan dalam mengendalikan tikus, pengendalian terpadu hama tikus dapat dilakukan dengan empat tahap operasional dilapangan :

    a. Inspeksi tikus & Initial Survey

    b. Sanitasi

    c. Rat Proofing

    d. Rodent Killing (trapping program dan rodentisida program)

    Kombinasi beberapa metoda akan memberikan hasil yang lebih baik dari pada hanya menggunakan satu macam metoda. Pemilihan metoda yang digunakan disesuaikan dengan sasaran dan kondisi lingkungan.

    a. Inspeksi Tikus & Initial Survey

    Inspeksi tikus sangat penting dilakukan sebelum dilaksanakan program pengendalian tikus, inspeksi yang baik akan memberikan hasil maksimal dalam pengendalian.

    Initial Survey, ditujukan untuk menentukan kondisi awal atau tingkat serangan dan kerusakan yang ditimbulkan oleh tikus sebelum dilakukan program pengendalian tikus.

    b. Sanitasi

    Sanitasi sangat diperlukandalam upaya suksesnya program pengendalian hama tikus. Untuk mendapatkan hasil sanitasi yang baik, kami akan membuatkan beberapa rekomendasi mengenai pengelolaan sampah, menjaga kebersihan area, sistem tata letak barang digudang dengan susunan berjarak dari dinding dan tertata diatas palet, dll.

    Tikus menyukai tempat-tempat yang kotor dan lembab. Melakukan sanitasi berarti menghilangkan tempat beristirahat, bersembunyi, berteduh dan berkembang biak bagi tikus, disamping juga menghilangkan makanan tikus.

    c. Rat Proofing / Exlucion

    Untuk mengendalikan tikus disuatu lokasi diupayakan agar lokasi tersebut tertutup dari celah yang memungkinkan tikus masuk dari luar. Tikus dapat leluasa masuk lewat bawah pintu yang renggang, lewat lubang pembuangan air yang tidak tertutup kawat kasa, lewat shaft yang tidak bersekat atau lewat jalur kabel telepon dan listrik dari bangunan yang tersambung disekitarnya.

    d. Rodent Killing

    Pengendalian dengan tikus dapat dilakukan dengan dua cara,yakni non kimia sebagai berikut:

    § Pengendalian non kimia (trapping)

    Trapping adalah satu dari sekian cara yang paling efektif untuk mengendalikan tikus, kelebihan penggunaan sistem trapping :

    Ø Trapp sangat aman,karena tidak mengandung racun seperti halnya umpan.

    Ø Cepat mendatangkan hasil.

    Ø Menghindari tersebarnya bangkai tikus yang sangat sulit ditemukan.

    § Pengendalian dengan kimia Rodentisida

    Ø POISONING

    Poisoning dimaksudkan sebagai peracunan tikus melalui umpan makanan beracun. Keberhasilan poisoning ini tergantung pada bagaimana usaha agar tikus memilih dan menyukai umpan makanan yang dipasang dan tidak memilih atau menyukai makanan lain yang ada disekitarnya.

    Umpan makanan haruslah yang preference bagi tikus dan pemasangannya ditempat yang tempatnya mudah didapatkan oleh tikus.

    Ø RODENTISIDA

    Rodentisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan tikus. Rodentisida yang digunakan adalah rodentisida antikoagulan yang mempunyai sifat sebagai berikut :

    § Tidak berbau dan tidak berasa.

    § Slow acting, artinya membunuh tikus secara perlahan-lahan, tikus baru mati setelah memakan beberapa kali.

    § Tidak menyebabkan tikus jera umpan.

    § Mematikan tikus dengan merusak mekanisme pembekuan darah.

    Jenis bahan aktif rodentisida adalah boadfakum, kumatetralil atau bromadiolone,

    Sedangkan untuk area khusus yang sangat sensitif dan memerlukan perlakuan khusus akan digunakan pengumpanan dengan lem tikus yang khusus.

    Pelaksanaan pengendalian hama tikus akan dilengkapi dengan laporan lapangan setiap melaksanakan pekerjaan pada tahapan yang dimaksud dan diketahui serta ditanda tangani oleh pejabat/petugas yang ditunjuk oleh perusahaan setempat.

    Perilaku Tikus

    Salah satu kebiasaan tikus yang merugikan adalah mengasah gigi depannya agar tidak tumbuh menembus rahangnya. Hal ini dapat dilakukan pada kabel-kabel listrik atau komputer, pintu yang terbuat dari kayu, pipa air, pipa listrik, dll. Dimanapun ia bisa mengerat, maka ia akan mengerat. Bahkan ia dapat membuat lubang yang dapat merusak pondasi rumah.

    Perilaku tikus yang lain adalah Bait Shyness, kecurigaannya terhadap hal yang baru sehingga tikus tidak mudah dijebak atau diberi racun bila mereka melihat tikus lainnya mati. Karena memakan racun tersebut mati seketika. Selain itu tingkat adaptasi tikus tinggi. Sehingga pengguna electro magnet untuk mengusir tikus hanya akan efektif untuk beberapa saat saja.

    Dalam kondisi ideal sepasang tikus dapat berkembang biak menjadi 2000 ekor per tahun. Faktor yang sangat berpengaruh dalam perkembangbiakan tikus adalah makanan. Mencari makan pada malam hari dengan mengandalkan indra peraba dan penciumannya. Makanan favorit tikus adalah biji-bijian.

    Kerugian materi dan bahaya penyakit yang dapat ditimbulkannya, merupakan hal yang perlu dipertimbangkan untuk mengendalikan keberadaannya.

    Jenis Tikus
    Terdapat tiga jenis species yang umum dijumpai, yaitu :

    1. Tikus Got (Rattus norvegicus)

    2. Tikus Atap (Rattus-rattus)

    3. Tikus Rumah (Mus musculus)

    Masalah yang ditimbulkan
    1. Merupakan vektor dari penyakit-penyakit yang membahayakan, seperti : Pes, Salmonellosis (meracuni makanan dengan kotorannya), Leptospirosis (terinfeksi penyakit oleh tikus ketika berenang atau mandi dengan air tercemar), demam yang disebabkan oleh gigitan tikus, dll.

    2. Keberadaannya mengganggu kehidupan manusia, khususnya keberadaan gigi depan dan penyakit yang dibawanya.

    3. Indikator kurang baiknya sanitasi di tempat tersebut.

    B. PEST CONTROL (SPRAYING & FOGGING)

    Spraying & Fogging, adalah upaya pengendalian nyamuk Demam Berdarah, Malaria, dan jenis lainnya serta kecoa dan serangga terbang lainnya yang dilakukan dengan cara aplikasi insektisida yang dapat dilakukan dengan penyemprotan “spraying” larutan insektisida pada bangunan bagian dalam, sedangkan area basement (tempat parker) dilakukan dengan sistem pengasapan “fogging”.

    Pelaksanaan spraying idealnya dilakukan 2 (dua) minggu sekali.

    BAHAN

    1. Spraying diruangan.kantor (termasuk kamar mandi, dapur, dsb)

    Bahan Aktif : Alfametrin, Deltametrin, dll

    Insektisida : 40 – 50 cc/m2

    Dosis Kosentrasi : 12 cc/liter

    Alat : ULV Aplicator dan Handsprayer

    2. Fogging

    Bahan Aktif : Alfametrin

    Insektisida : 10 cc/m2

    Dosis Kosentrasi : 24 cc/liter

    Alat : Fogger

    Bahan Aktif yang akan digunakan disesuaikan dengan sasaran atau permintaan user.

    IV. INFORMASI UMUM HAMA PENGGANGGU

    1. KECOA

    Perilaku Kecoa

    Kecoa adalah serangga ingkaiaan dan merupakan binatang malam yang sanggat senang akan tempat-tempat lembab, kotor dan banyak terdapat sisa-sisa makanan. Tempat hidup kecoa antara lain : celah-celah disekitar pembuangan air limbah, di dapur di tempat pembuangan sampah, gudang makanan, lemari makan atau toilet. Kecoa sangat cepat perkembang biakannya, pertahun seekor kecoa betina dapat menghasilkan Octheca dan satu kapsul telur kecoa dapat menampung 38 – 42 telur kecoa.

    Jenis Kecoa
    Terdapat tiga jenis species utama yang umum dijumpai, yaitu :

    1. Kecoa Amerika (Periplanetta ingkaia)

    2. Kecoa Jerman (Blatella germanica)

    3. Kecoa Timur (Blatta orientalis)

    Masalah yang ditimbulkan :

    1. Merupakan vektor pembawa penyakit seperti : diare, keracunan makanan akibat bakteri Staphylococcus sp., dll.

    2. Indikator kurang baiknya sanitasi di tempat tersebut.

    3. Merupakan vektor pembawa penyakit seperti : diare, keracunan makanan akibat bakteri Staphylococcus sp., dll.

    4. Indikator kurang baiknya sanitasi di tempat tersebut.

    2. SEMUT

    Perilaku Semut

    Semut selalu meninggalkan jejak berupa feromon yang merupakan alat petunjuk bagi semut lain untuk mengikuti jejak rekannya. Semut sangat tertarik dengan makanan yang aromatik dan manis. Menyukai tempat-tempat yang lembab dan sarang biasanya terdapat pada celah dekat sumber makanan baik yang berupa cairan maupun padat.

    Jenis Semut
    Terdapat empat jenis species yang umum dijumpai, yaitu :

    1. Semut Hitam (Lasius niger )

    2. Semut Api (Solenopsis spp.)

    3. Semut Pharaoh (Monomorium p.)

    4. Semut Lapangan (Formica spp.)

    Masalah yang ditimbulkan :

    1. Beberapa species semut dapat menggigit dan menyengat.

    2. Keberadaannya mengganggu kehidupan manusia.

    3. Pemandangan atau dekorasi ruangan menjadi tidak sedap dipandang.

    4. Indikator kurang baiknya sanitasi di tempat tersebut.

    3. LALAT

    Perilaku Lalat

    Lalat aktif hanya di siang hari, sedangkan pada malam hari mereka akan beristirahat di tempat-tempat : tanaman, pagar, langit-langit, kabel listrik dan sudut bangunan. Lokasi istirahatnya tidak jauh dari lokasi mereka mencari makanan. Biasanya 1 – 3 meter di atas permukaan tanah.

    Sesuai dengan bentuk mulutnya lalat hanya makan dalam bentuk cairan atau makanan basah dengan cara menghisap. Air merupakan sesuatu yang vital bagi kehidupan lalat, karena tanpa air lalat hanya dapat hidup tidak lebih dari 48 jam, lalat sangat menyukai berbagai macam sayuran dan buah-buahan, daging segar, ikan, sisa makanan, sampah, kotoran manusia dan kotoran binatang serta ingkai dimana umumnya lalat dapat meletakkan telurnya.

    Jenis Lalat
    Terdapat empat species yang umum dijumpai, yaitu :

    1. Lalat Rumah (Musca domestica)

    2. Lalat Hijau (Lucilia sericata)

    3. Lalat Biru (Calliphora erythrocephala)

    4. Lalat Buah (Drosophila sp.)

    Masalah yang ditimbulkan
    4. Merupakan vektor pembawa penyakit seperti : thypoid, demam dan kolera.

    Mengkontaminasi makanan dan minuman.
    Keberadaannya mengganggu kehidupan manusia.
    Indikator kurang baiknya sanitasi di tempat tersebut.

    5. NYAMUK

    Perilaku Nyamuk

    Perilaku nyamuk berbeda untuk masing-masing speciesnya. Sebagai contoh nyamuk demam berdarah aktif pada siang hari, sedangkan nyamuk rumah aktif pada malam hari. Tempat berkembang biak nyamuk demam berdarah pada air bersih, sedangkan nyamuk rumah pada air yang banyak mengandung bahan organik, seperti saluran pembuangan air, got-got, dll.

    Nyamuk menyukai tempat yang lembab, gelap dan kurang angin. Tempat istirahatnya tidak jauh dari tempat beraktifitas, mempunyai kemampuan terbang sampai 10 – 36 Km, dengan siklus hidup 10 – 14 hari. Disamping itu nyamuk sangat tertarik dengan suhu badan manusia.

    Jenis Nyamuk
    Terdapat tiga jenis species yang umum dijumpai, yaitu :

    1. Nyamuk Malaria (Anopheles sp.)

    2. Nyamuk Demam Berdarah (Aedes Aegipty)

    3. Nyamuk Rumah (Culex pipiens)

    Masalah yang ditimbulkan
    1. Merupakan vektor dari penyakit yang membahayakan, seperti : malaria, demam berdarah ataupun kaki gajah.

    2. Keberadaannya mengganggu kehidupan manusia, khususnya apabila suara bising yang dikeluarkan dan gigitan nyamuk.

    3. Indikator kurang baiknya sanitasi di tempat tersebut.

    RENCANA KERJA

    Sifat dan prilaku hama lalat, kecoa, nyamuk dan tikus sangat berlainan, agar pengendalian hama-hama tersebut dapat berlangsung secara efektif, maka metoda pengendaliannya disesuaikan dengan sifat dan perilaku masing-masing jenis hama .

    Ø Spraying untuk mengendalikan kecoa

    Pada umunya serangga ini nampak pada siang hari, pada saat tersebut mereka bersembunyi diselokan atau pada tempat-tempat yang tertutup, seperti halnya lalat serangga cenderung terkonsentrasi ditempat-tempat pengadaan makanan atau tempat sampah.

    Aplikasi residual spraying akan dilakukan pada jalan masuk dan saluran-saluran tempat persembunyian 2 (dua) minggu sekali.

    Ø Spraying untuk pengendalian lalat

    Lalat aktif pada siang hari pada saat tersebut lalat akan terkonsentrasi disekitar tempat penyediaan makanan, restaurant, atau tempat pembuangan sampah, maka diperlukan suatu perlakuan “spraying” secara berjangka 1 (satu) minggu secara terus menerus dengan tujuan selain memberantas lalat juga mencegah perkawinan sekaligus memutuskan siklus hidup lalat, baru kemudian dilakukan tahap pengendalian secara “residual spraying” 2 (dua) minggu sekali.

    Ø Metoda Fogging (pengasapan)

    Fogging digunakan untuk mengendalikan hama lingkungan pada areal terbuka, misalnya area basement (tempat parkir), dsb. Metoda Fogging efektif untuk mengendalikan nyamuk, lalat dan kecoa pada areal terbuka yang luas.

    C. TERMITE CONTROL

    Rayap merupakan serangga pengganggu yang dapat menimbulkan Penyakit dan kerusakan besar pada kayu, dokumen atau arsip-arsip kantor dan barang-barang yang mengandung zat kayu. Meskipun rayap tinggal jauh dibawah tanah, serangga ini mampu merusak benda-benda tersebut yang letaknya jauh diatas tanah.

    Untuk segala keperluan, kita memakai segala jenis kayu. Mulai dari yang mempunyai kelas awet yang cukup baik, hingga yang kelas awetnya rendah. Kayu yang termasuk kelas awet rendah, yaitu kelas III ke bawah akan hancur dimakan rayap hanya dalam waktu kira-kira 5 tahun. Padahal kayu di Indonesia 85.5% termasuk jenis yang mempunyai keawetan rendah III, IV dan V. Oleh sebab itu, perlindungan kayu terhadap serangan rayap menjadi sangat penting.

    Rayap dapat masuk kedalam rumah maupun bangunan dari celah yang sangat kecil. Ketika ada di dalam bangunan, rayap memakan segala benda yang mengandung zat kayu seperti kertas-kertas dokumen, kusen dan benda-benda yang terbuat dari kayu.

    Masalah yang ditimbulkan
    Sebagai hama perusak bagi barang-barang berjenis dan berzat kayu, seperti : kertas / dokumen penting, furniture, dan bahkan bahan bangunan berjenis kayu.

    V. PROGRAM PENGENDALIAN HAMA

    v PAKET PROGRAM CV. MABINDO JASKI

    Dalam upaya pengendalian hama , Udakon menyediakan suatu paket program yang terdiri dari dua tahap, dimana tahap pertama disebut Initial Treatment dan tahap kedua adalah Maintenance Treatment.

    Initial Treatment

    Tujuan dari pada tahap ini adalah menekan populasi hama sampai pada tingkat yang minimum. Tahap ini dilakukan pada awal bulan pekerjaan dan awal bulan ketika perpanjangan kontrak.

    Maintenance Treatment

    Tujuan dari tahap ini adalah untuk memelihara baik yang sudah terkendalikan hasil Initial Treatment dari infestasi kembali serangga dan tikus. Tahap ini merupakan tahap pemeliharaan yang sudah rutin dilakukan setiap bulannya.

    Dalam penanggulangan serangga untuk kedua tahap tersebut di atas, kami akan melakukan

    i. Spraying, Dusting and Cold Fogging untuk area dalam,

    ii. Serta Hot Fogging dan Blowing untuk area luar.

    Sedangkan untuk pengendalian tikus akan ditempatkan umpan-umpan beracun pada titik-titik strategis dengan menggunakan Rat Box. Titik-titik strategis merupakan jalan dan peristirahatan tikus yang diketahui ketika survey yang dilakukan oleh surveyor kami.

    v PROSEDUR LAPORAN

    Pada setiap kali pelaksanaan pekerjaan, serviceman kami akan selalu membawa check list untuk memastikan bahwa semua area yang tercakup dalam kontrak sudah diperiksa dan dilakukan treatment yang diperlukan.

    Setelah pekerjaan selesai, serviceman kami akan memberikan slip atau work order untuk diminta paraf atau persetujuan dari client.

    VI. PENGENDALIAN KWALITAS (QUALITY CONTROL)

    Supervisor atau Manager CV. MABUNDO JASKI akan melakukan quality cintrol setiap tiga bulan sekali. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar standard service selalu tetap terjaga setinggi-tingginya. Supervisor atau Manager kami akan membuat laporan tertulis mengenai tingkat infestasi hama di tempat tersebut, serta memberikan saran-saran yang perlu dilakukan oleh client seperti : kesehatan lingkungan, penumpukan barang, proofing dan lain-lain.

    Hama Yang Dikendalikan

    1. Tikus : Semua jenis

    2. Semut : Semua jenis

    3. Kecoa : Semua jenis

    4. Nyamuk dan Lalat: Semua jenis

    Sedangkan hama-hama lain yang dapat kami layani dengan kontrak atau pekerjaan yang terpisah setelah kami melakukan survey dan mengidentifikasikan hamanya. Hama-hama tersebut antara lain :

    1. Musang

    2. Laba-laba

    3. Lebah/Tawon

    4. Kutu gudang DAN Lain-lain

    Demikian proposal ini kami ajukan dan sambil menunggu berita baik dari Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih. Dan kami akan mensurvey tanpa dipungut biaya apapun.

    ------------------------------------------------------------------- -------------
    Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! Answers


Anda mendapat [3] permintaan baru.
Ke Menu Anggota

Depan - Penawaran Dagang - Daftar Produk - Daftar Permintaan - Daftar Kerjasama - Daftar Perusahaan
© 2024 Indotrade.co.id. Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.